Siapa saja setuju bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu bikin depresi. Mulai dari enggak bisa nongkrong bareng teman, hingga pendapatan yang menyusut gila-gilaan.
Media sosial kemudian jadi salah satu hiburan. Namun siapa nyana kalau media sosial yang harusnya jadi hiburan malah makin bikin depresi dan mental anxiety.
Pada kasusku, aku menyadari ada yang tidak baik pada jiwaku saat melihat konflik di mana-mana, kalimat bernada kebencian di media sosial.
Suatu hari, aku menangis sesenggukan karena merasa rendah diri. Pasalnya, melihat postingan pencapaian orang-orang terlalu sering saat diri sendiri belum menghasilkan sesuatu yang berarti.
Rasanya menyedihkan melihat orang lain telah membuat pencapaian sementara dirimu hanya melihat beranda sosial media sambil rebahan.
Aku merasa bahkan lebih kerdil dari partikel debu kosmik. Aku juga bahkan minder pada ayam yang lagi nyari makan.
Tidak bisa tidak, segera aku menghapus aplikasi Instagram, Facebook, Twitter dkk. Ini keputusan yang berat kau tau? Awalnya sulit sekali, menemukan telepon pintar di pagi hari tanpa Instagram dkk yang enggak pernah absen diperiksa.
Tapi ternyata dampaknya juga sebanding, seorang video produser bernama Emma Fierberg mengatakan lebih baik pasca melakukan puasa sosmed.
“Aku tidak lagi merasa pusing, aku tidak merasa lelah sepanjang waktu. Selama eksperimen berlangsung aku mulai merasa bahwa ada jam lebih dalam sehari untukku membaca, memasak, dan berolahraga," ujar Emma dalam video yang dirilis Tech Insider.
Sebuah rongga kelegaan tercipta di jiwaku setelah aku melakukan puasa sosmed. Aku merasa lebih baik saat tidak lagi membandingkan diriku dengan orang lain.
Alih-alih memegang gawai seharian, aku melangkahkan kaki ke luar kamar menuju dapur kemudian memasak. Dilanjutkan dengan membaca buku, menulis puisi dan melakukan aktifitas self-love.
Puasa sosmed awalnya memang tidak menyenangkan, namun jika kamu mulai bisa menaruh gawaimu lalu kembali ke dunia nyata dan berinteraksi, banyak hal yang bisa kamu lakukan. Dimulai dengan menulis perasaanmu di buku tulis mungkin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar