Jumat, 11 November 2016

Orang Gila yang Berguna

internet


Apa respon kamu kalau melihat orang gila ? 
Lari ?
Mengolok-olok ?
atauu.. minta foto bareng ?

Hampir dapat dipastikan setiap kita yang melihat orang gila akan membatin " iihh" dan itu kita lakukan karena dia berbeda dengan kita, perbedaan secara tampilan fisik dan akal.

Dan ya akal, orang gila tidak memiliki akal sehat maka dari sanalah kemudian muncul penamaan orang gila  karena akalnya yang tidak sehat, tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, maka pantas saja jika mereka yang dikatakan gila tidur di trotoar, menarik daster ibu-ibu dan menggunakan pakaian yang tidak layak. bahkan mereka tidak mengenal kata "layak", seandainya saja kamu menegur orang gila " hei pakaian kamu tidak sopan, dasar tidak waras !!! " maka bisa dipastikan orang-orang disekitar akan berkata  "dasar orang gila" kalimat ini tidak diperuntukkan untuk orang gila itu tapi untuk dirimu sendiri. 

KENAPA ? 
karena masyarakat sekitar telah memberikan pemakluman atas penampilan mereka mengenakan baju atau tidak, sudah hak veto mereka.

Tuhan itu memang adil, orang gila yang disisihkan dari masyarakat memiliki banyak kelebihan seperti tidak sakit, dan berguna.
tidak percaya ? disekitaran kawasan Air Molek, Riau ada orang gila yang memiliki keistimewaan membuat sumur dengan cara menggali menggunakan serpihan seng bekas rumah warga. Tidak masuk akal, tapi memang itu adanya. penduduk sekitar mengatakan kalau dia akan kembali setiap hari sampai sumur itu selesai. hey man two tumbs up.

Beda cerita dengan yang ada di kota Pekanbaru, pernah sekali aku melihat orang gila menguras air dengan tempo yang terbilang sangat cepat, seakan ia dibayar mahal untuk itu, aku kemudian membatin "dasar aneh, dasar gila" kemudian aku mentertawakan diriku sendiri, atas kebodohan yang baru saja dilakukan.

Ada satu kejadian yang membuatku hingga kini tidak mengatakan " iiih" ketika bertemu dengan orang gila bahkan aku cenderung "respect" terhadap mereka, di Pekanbaru orang gila berkeliaran hampir sebanyak pengamen dan anak jalanan, aku pernah bertemu dengan mereka (orang gila) sesaat keluar dari minimarket dekat kos-kosan. saat itu iseng saja memberikan roti kepada orang gila itu. Dia tidak mengucapkan terimakasih, tapi matanya menyampaikan sesuatu yang tidak bisa ia ungkapkan, entah mengapa.
Beberapa hari kemudian kembali dipertemukan oleh orang gila yang sama, tidak ada roti, kemudian aku mengisyaratkan agar menunggu saja, kemudian saat aku kembali, aku memberikan bungkusan roti kepada si orang gila. Tau apa yang terjadi ? dia menolak !! sambil mengisaratkan perutnya sudah kenyang dan dia masih memiliki makanan dalam kantung plastik hitam yang dia pegang.

Aku cuma bisa melongo, mungkin si orang gila tadi ilfil melihat ekspresiku kemudian dia beranjak pergi.

Darimana manusia yang katanya tidak memiliki akal sehat ini belajar untuk tidak serakah ? selama aku beberapa kali berinteraksi dengannya sekalipun ia tidak pernah bebicara dia tidak beretorika dengan suara dan aku sudah sangat cukup untuk merasa kagum dengannya. Luar biasa.

Kita bisa belajar dari para orang gila, untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah dimulai, untuk tidak serakah atau kepada pemerintah kita yang terhormat, dari orang gila yang memiliki etos kerja, bekerja gila-gilaan melayani rakyat. bukan menjadi gila saat tidak dipilih dan dengan kasus yang berbeda, gila-gilaan menghabiskan uang rakyat. 

Orang gila saja memiki sifat yang baik meski dikatakan tidak memiliki akal sehat, kita yang sehat saja masih mencari-cari alasan ketika disuruh berbuat baik. atau sebaiknya kita gila saja agar menjadi baik ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar