Agar tidak ditembaki tim mawar atau Banser atau pemuda pancasila
Puisiku mengalir dalam sunyi
Pada malam² gelap pembantaian atas nama harmoni
Di belantara kata aku tersesat
Sebab kini benar atau salah hanya perkara suara terbanyak
Perkara siapa yg sepakat atau tidak sepakat
Massa terbanyak
Doktrin
Buku sejarah
Televisi
Dan apa yang ingin diyakini
Ah mampuslah aku
Tak punya kawan
Tak punya ruang
Suara kadang samar terdengar
Tenggelam!
Aku rasa puisiku hanya boleh disuarakan lantang²di dalam hutan
Tak ada media massa
Tak ada suara
Tak ada eksistensi peradaban manusia
Hanya ada aku
Kau
Kecipak air
Cericit burung
Desau angin
Di hari ini puluhan tahun silam, kata²ku ini telah diprediksi
Disusun rapi
Teliti
Eksekusi
Mati!
Pekanbaru, September 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar