Senin, 17 Juni 2019

Komoditi Bernama Kesedihan Perempuan

Tulisan ini kupersembahkan untuk diriku sendiri dan teman-teman wanita di mana pun berada.

Btw aku habis liat postingan di instagram Mojokdotco. Kalian bisa liat postingannya di sini   https://www.instagram.com/p/Byw6pReAkjs/?igshid=17qxp46lf60nu

Sudah dilihat? Aku mager nyalin kalimatnya, haha.

Tapi kenapa seneng banget menjadikan perempuan sebagai objek konten cinta yang menye-menye? Dan mengapa konten-konten instagram banyak bernada serupa? Dan begitu banyak like dan komentar yang menunjukkan bahwa konten seperti itu sangat diminati.

Karena kita Perempuan sering sedih dengan hal yang salah.

Konten instagram seperti Mojokdotco tadi dapat amat banyak ditemui di akun-akun lainnya. Sorry to say, begitu seksis dengan mengobyekkan perempuan sebagai always selaluuuuu meluluuu korban perasaan dalam pacaran.

Dengan sadar aku memahami kalau postingan itu hanya sekadar candaan, tapi mengapa objeknya harus perempuan? Dan seolah perempuan selalu korban dalam per-pacaranan. Tidak sama sekali, Sayangku. Ada juga lelaki yang ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya, ditinggal nikah atau diselingkuhin.  Ini merupakan persoalan umat manusia yang notabene lelaki dan ada perempuan.
Tapi bukan itu poinnya di sini.

Kamu ndak tau betapa kuatnya kamu, Perempuanku. Kamu sebenarnya hanya senang tenggelam dalam kesedihan. Kesedihan yang salah dan dibuat-buat.

Mengapa kamu mesti sedih dengan lelakimu yang telat membalas pesan? Pertanyaannya adalah, apakah pacarmu seorang pengangguran? Dan jika ya? Apakah fungsi ia bernafas di bumi guna mengabarimu seorang?

Atau ketika dia berubah, tidak lagi sama di awal masa PDKT. Dia semakin kerap lama membalas pesan, komunikasi tak lagi intens dan tidak lagi sehangat dulu. Tidak hanya pasanganmu yang berubah, kita hidup dinamis yang tidak akan sama dari hari ke hari. Meski dengan perlakuan yang sama. Sapaan "Hai" atau bahasa "Aku sayang kamu" dan "Selamat Pagi" bisa saja tidak semendebarkan ketika awal pendekatan dahulu.

Setiap orang memang ingin dicintai, dihargai dan diperhatikan. Itu normal.
Namun bukan berarti kita lah poros hidup pasangan kita. Dan perasaan ingin diperhatikan bisa berubah menjadi mendominasi untuk dijadikan prioritas. Kehendak dalam bentuk apa pun selalu meninggalkan jejak luka apabila tidak tersalurkan dan terpenuhi. Perasaan ingin berkuasa dengan mendominasi pasangan itu yang tidak normal.

Dan ya, sejauh mana tujuan dari hubungan diobrolkan? Percakapan seputar komitmen, Selagi masih teguh pada tujuan awal mengikat hubungan dan dia masih konsisten. Persoalan bersifat ego penting dievaluasi tapi tidak harus berlarut-larut.

Perempuan-perempuanku, kita bukan warga negara kelas dua yang selalu dianaktirikan. Jadi peliiiisss, berhenti playing victim merasa seolah-olah korban. Berhenti seolah-olah bahwa wanitalah yang selalu tersakiti.

Girls, tanpa sadar kamu telah melemahkan dirimu sendiri.

Bergantung kepada orang lain demi kebahagian kita sendiri kurang tepat, walau kepada pasangan. Kamu bisa menolong dirimu dan membuat dirimu dicintai tanpa bantuan dari pasangan. Dimulai dari menerima diri apa adanya dan sadar kamu pantas dicintai. Sehingga relasi kuasa yang merepotkan perasaanmu bisa diakhiri.

Jika kemudian kamu menemukan fakta bahwa pasanganmu memang bajingan, itu bukan salahmu. Anggap kau sedang beruntung tidak akan hidup bersama orang yang salah.

Hentikan tangismu, agar kemudian budaya patriarkal di negeri ini tidak menjadikan kesedihanmu sebagai komoditi. Memang asik lucu-lucuan. Tapi tidak lagi menyenangkan jika media hari ini mengekalkan pemikiran bahwa perempuan adalah warga kelas dua di bawah laki-laki.

Perempuanku, bangun dan melawan! Karena kita adalah rahim peradaban.

Sabtu, 11 Mei 2019

......

Aku telah memaafkanmu, untuk jarak, untuk waktu.

Tulisan ini, entah bakal membuatku tertawa atau sedih suatu hari nanti. malam ini, aku hanya ingin menulis, tentang rasa sepiku yang belum dibayar lunas. Begitu menyebalkan. Bagaimana tidak? toh aku manusia bukan bungkus kacang, jadi ketika situasi tidak bisa aku kendalikan, aku panik dan mencari pelarian untuk menjatuhkan kesalahan. Ketika itu aku belum berani mengakui bahwa hanya aku yang khawatir berlebihan.

Sedari awal ketika kita hanya sebatas kenalan aku sudah menjelaskan kepadamu. bahwasanya aku berubah menyebalkam ketika menaruh perasan kepada seseorang. Ini menimpamu sekarang.
lihat saat aku mengganggu jadwalmu yang bukan milikku, aku cemburu pada hal itu, pada waktu-waktu di mana seharusnya situasi kita seperti dahulu.

Sempat aku menyalahkan apa yang kamu yakini. Tapi aku sesegera mungkin harus sadar. bahwa aku tidak boleh egois. bahwa kau punya otoritas penuh akan tubuh dan pikiranmu.

Maaf ya, aku takut kau terluka, aku khawatir. dan terlebih aku merinduimu, itu yang paling mendominasi. Ada malam-malam di mana aku menangis sendirian, tempat di mana pertama kali kau menyatakan suka, pertama kali kau tergelak saat kukatakan aku cemburu. Karena aku rindu, rindu yang tidak bisa aku utarakan langsung di balon pesan instan, itu menyesakkan, sementara ketika disuarakan aku terjegal situasimu yang sedang tidak nyaman.

Setelah itu semua, di mana pun kau bersuaka. tolong berkomunikasi! you damn asshole! walau sekadar teks "Hallo, aku masih bernafas dengan dua lubang hidung" atau kau bisa mengatakan hal-hal manis yang mungkin bisa menyenangkan hatiku (Tapi ndak perlu, entah kenapa kita tidak pernah cocok dengan bahasa romantis-romantisan).

Lekaslah pulang.
Tolong pandai-pandai mencari kesempatan untuk berkabar, egomu yang tinggi itu tolong disingkirkan.
Keadaan akan kembali seperti semula, yakini saja.

Aku membencimu dengan segenap tarikan napasku.

Sabtu, 27 April 2019

Alter Ego

Kekasih
Ini adalah gerombolan aksara yang pertama kali kutulis tentangmu.
Manis.Sebab banyak gula dan taburan wijen.

Terima kasih telah mencintaiku, dan menggelar peluk yang menawarkan nyaman.

Sedari dulu, aku selalu mengagumi laki-laki sabar, dan sekarang aku memiliki satu.

Aku memenuhi janjiku kepadamu.
Tapi kau telah ingkar pada ucapanmu sebenarnya, kau menghapus bahasa bahwa kau takut membuat janji karena kemungkinan bakal kau ingkari.
Dan untuk pengingkaran itu aku bahagia.

Tepat saat kau memintaku untuk menunggumu, aku menuntut syarat agar kau sudi bertahan dengan segala polahku.
Kuanggap itu adalah kesediaanmu yang akan dan terus kau lakukan. Dan berfungsi ketika sikapku amat membingungkan, biasalah urusan datang bulan.

Permintaanku, kurangilah bersikap menyebalkan, terlebih ketika hormonku sedang tidak seimbang.
Kikislah sikap seolah-olah dan menguji emosiku. Kita sekiranya telah khatam bahwa aku selalu tidak akur dengan bahasa "sabar"

Untuk toleransi, kepercayaan, sikap bahwa kau menyayangiku aku banyak bersyukur atasnya.
Sayangku, pun aku mengusahakannya untukmu.

Aku berlatih menjadi dapur, menjadi ruang tamu, kamar tidur, buku-buku, dan ranjangmu. Tempat di mana kau nyaman di dekatnya. Aku berlatih menjadi rumah.

Panjang umur,
Semoga Tuhan mempermudah segala urusan.

Rabu, 24 April 2019

Mengapa Menolak Tambang di Kampar Kiri Hulu?


Sebagian mahasiswa Riau sedang masif menggodok isu pertambangan batu bara yang bakal berdiri di Kabupaten Kampar, sebagian lainnya pun masif mengusahakan mematangkan diri menjadi Individual Corporate Warrior.

Segala tindakan seyogyanya bakal dimulai dari pertanyaan "mengapa"

Banyak alasan mengemuka yang saya lihat ketika lingkaran publik pertama kali dibuka. Entah itu karena tanggung jawab intelektual, memperjuangkan 'sesuatu', atau panggilan moral.

Dari alasan individual semacam itu. Dapat diurai benang kusut yang lebih menyentuh banyak pihak.

Pertanggungjawaban.

Bukan skeptis dan euforia pergerakan di atas alasan ini, tak cuma mahasiswa kaum intelektual, ibu saya dan ibu kamu juga sepakat bahwa telah jamak sikap tidak bertanggungjawab yang telah dilakukan perusahaan dan pemerintah kita. Kita bisa cek data, berapa lubang galian tambang yang tidak direklamasi, berapa manusia meregang nyawa karenanya? Dan statement lepas tangan dari pihak yang seharusnya membenahi apa yang telah dirusak.

Dirusak? Tentu saja! Kanagarian Pangkalan Kapas dan Rantau Kampar Kiri merupakan hulu Daerah Aliran Sungai Subayang,  dan DAS Bio yang melintasi beberapa desa yang mana sungai adalah bagian dari keseharian masyarakat tempatan.

Bagi teman-teman yang pernah menjenguk wilayah Kampar Kiri pasti sepakat dengan keindahan alam dan jernih airnya. Tidak jarang kegiatan luar ruangan mahasiswa seperti outbond dan berkemah dilaksanakan. Saat berendam di air dengan ketinggian se-dada orang dewasa, kita bisa dengan jelas melihat kaki kita berpijak pada bebatuan sungai.

Penambangan dengan melubangi bumi menyebabkan erosi, pendangkalan sungai dan perusakan kualitas air dengan senyawa yang terdapat pada batu bara. Dan maaf saja, tidak akan lagi kita temui air jernih saat berkemah di pinggiran sungai.

Dari aspek sosial-budaya sekitarnya kita semua telah khatam memahami ini rasanya. Ada efek domino menyentuh kita semua apabila tambang milik PT Buana Tambang Jaya ini merangsek masuk ke ruang hidup seluas 3000 H.

Perizinan diberikan pemerintah guna melanggengkan beberapa PLTU di Riau beroperasi. Guna pemenuhan kebutuhan listrik kita-kita juga katanya. (industri adalah bagian dari kita juga)
Industri tidak mandiri yang memiliki kantung tebal memerlukan listrik untuk operasional mereka, untuk pasar. Yaaa~ untuk kita-kita juga.
Segala partikel difitnah. Dengan bahasa "Demi kepentingan bersama"

Bicara PLTU lebih ngeri lagi, mudharat yang dilahirkan bakal menjamah kita semua, saya sedang tidak memfitnah kamu. Hanya saja, selagi tubuh masih menghidu udara di Pekanbaru dan wilayah-wilayah sekitar, partikel debu keluaran pembakaran batu bara yang dihasilkan PLTU meringsek masuk ke paru-paru, menyebabkan kanker paru-paru.

Lantas, jika tujuannya pemenuhan energi. Mengapa tidak menggunakan cara yang lebih ramah lingkungan dan ramah manusia?
Pembangkit listrik tenaga angin? Tenaga matahari?

Sebab uang pelumas industri ini bukan seperak dua perak!

Dan bukan hanya pada Kabupaten Kampar saja, Pertambangan serupa bakal menjamah Kabupaten lain di Provinsi Riau, belum lagi isu geothermal yang menurut kabar saat diskusi dengan Jatam (Jaringan Advokasi Tambang) regional Sumatera Barat juga bakal permisi masuk ke bumi lancang kuning.

Perihal pertanggungjawaban yang sudah barang tentu menjadi amunisi pihak berkepentingan, mari kita menjenguk luka yang pernah terjadi. Berapa kali dipecundangi bahasa "Akan" "Bakal" dan "Kami pasti" bertanggungjawab dan mengganti kerugian?

Saya amat menghindari perilaku menuturi.
Bisa jadi, kamu telah lebih dahulu khatam perihal narasi pertambangan dan perusakan lingkungan. Sebagai manusia saya tak henti-henti mengingatkan.

Isu ini tidak sedekat pertanggungjawaban dan ganti rugi.
Sebab mencegah lebih baik daripada mengobati.

Tabik.

Minggu, 24 Maret 2019

Ayo Putus!

Putus saja

Kepada nona. Mari kita putus saja. Biaya mencintaimu begitu mahal, sementara ongkosku tak cukup.

Aku hanya buruh korporat, gajiku hanya cukup membiayai pesta adat.
Ke mana akan dijemput uang untuk lamaran,perhiasan dan isi kamar?
Belum lagi mengongkosi gengsi di hadapan tetangga.

Tetamu harus dijamu, memanggil penghulu juga tak cukup dengan senyum dan terima kasih, kudu ada angka-angka. Kau pikir sepeda motornya tak butuh bensin? Ijab kabul di KUA orangtuamu tidak setuju. Yang ramai keluarga lah, bakal panas lah, sesak lah, ini lah, itu lah.

Jadi mari kita putus saja.

Senyummu begitu mewah, molek dan elegan. Sejenis kebutuhan tersier.
Sementara aku, oleh kebutuhan primer saja aku megap-megap.

Bilang pada orangtuamu, bukannya aku tidak berusaha, bukan pula karena kurang cintaku padamu. Tidak kurang dari bahasa 'seluruhnya' perasaan yang kumiliki ini kusuguhkan hanya untukmu.

Sekali lagi biaya legitimasi cinta di negeri ini begitu mahal.

Jadi mari kita putus saja.

Pekanbaru Maret,19

Rabu, 20 Maret 2019

Menstruasi

Menstruasi, agenda rutin setiap bulan perempuan yang menyebalkan dan merepotkan. Bagaimana tidak? Selain karena kondisi area V yang selalu becek, kondisi ini juga dibarengi hadirnya rasa sakit yang karena pada bagian rahim. Serta nyeri pada paha, bokong, punggung dan persendian. Ketika datang bulan, wanita menjadi manula seketika.

Rasa sakit yang amat 'bajingan' selalu dirasakan di hari pertama  hingga hari kedua datang bulan. Rasa sakit itu pula yang menyebabkan seisi dunia tampak begitu menyebalkan.

Setiap wanita punya penanganan berbeda mengatasi rasa sakitnya. Ada yang tidur, baca buku, leyeh-leyeh dll. Dan aku lebih menyukai tidur.

Sebelum memasuki fase tidur, biasanya aku melakukan kegiatan yang sama dari bulan ke bulan. Entah kenapa ndak bisa langsung tidur gitu lho, harus mringis-mringis dulu, tekuk lutut ke dada, tengkurap, telentang. Pada setiap posisi tidak ada yang berbeda, tidak meredakan rasa sakit.

Saat-saat itulah hadir seorang teman yang akan memberi perhatian.

"Kamu kenapa?"
"Datang Bulan ya? Coba dikompres pakai air hangat?"
"Coba minum pereda nyeri"

Demi sendal di masjid yang sering hilang! Aku ndak butuh diperhatikan dalam bentuk kata-kata. Kumohon! Istirahatlah kata-kata di seluruh semesta saat aku datang bulan!!1!!@!1
Mbok ya kalau mau perhatian itu sekalian yang total. Dibikinkan air hangatnya, dibeliin pereda nyeri atau kalau mau beliin rumah juga alhamdulillah.

Perempuanku, jika kamu seorang pekerja, kamu bisa gunakan hak cuti haid sebagaimana yang telah diatur Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.

PMS

PMS (Pre Menstruation Syndrom) adalah hari-hari paling--amat sangat--bikin repot. Serangkaian gejala yang terdiri dari; mood naik-turun,mual dibarengi muntah, sakit kepala, mudah tersinggung, marah, marah dan marah. ( disebabkan produksi hormon yang tidak seimbang). Pendeknya,mudah emosian. Para lelaki yang betinanya seperti ini sebaiknya kalian cosplay jadi es teh saja.

Maka untuk kalian yang memiliki teman yang sedang PMS, tanya apa inginnya, ajak ngobrol untuk memperbaiki suasana hatinya. Apabila kamu tidak bisa menangani, biarkan saja dia sendiri dinyamukin di pojokan.

TIPS

Ini untuk saudaraku di seluruh belahan dunia manapun yang merasa nyeri tak tertahankan ketika datang bulan. Berikut adalah yang bisa kamu lakukan dalam menangani dirimu sendiri ketika menstruasi. You have to help ur self girls!

Tidur

Pastikan tempat untukmu tidur sudah nyaman untukmu. Ambil posisi ternyaman, tenangkan pikiran ambil napas perlahan dan hembuskan perlahan nikmati rasa sakit yang menjalar dengan tetap tenang.

Konsumsi Jamu

Langkah antisipatif sebelum hari-H, kamu bisa rutin mengonsumsi jamu. Bisa beras kencur, kunyit asam dan yang paling bekerja; sambiloto. Hanya jika kamu tahan dengan rasa pahitnya.

Perawatan Diri

Ini khusus ketika sedang PMS. manakala kamu sedang merasa depresi dan berpikir tidak ada satu pun elemen bumi yang berpihak padamu, maka berpihaklah pada dirimu, manjakan diri sendiri dengan; mandi air hangat, maskeran, luluran, menggunting kuku. Semuanya hal yang bisa kamu lakukan tanpa perlu ke salon kecantikan dan dilakukan sendiri.

Sadari Bahwa Kamu Sedang PMS

Masalah terbesar PMS ialah moodswing, depresi dan mudah marah. Siapa pun mengerti ketika wanita PMS maka akan cenderung mudah emosi. Namun girls, dunia bukan milikmu sendiri, untuk itu sangat penting buatmu menyadari ketika sekelilingmu menjadi tidak menyenangkan bukan karena memang demikian, mungkin karena cara pandangmu? Serta kenali juga bahwa kamu sedang PMS. Sehingga sikap menyebalkan ingin semaunya sendiri bisa terhindarkan. Gadisku, kita mengerti PMSmu, tapi dunia bukan hanya dihuni kamu dan hanya berputar di sekelilingmu.

Kenali yang Kamu Inginkan

Apapun tips di atas, hanya kamu yang tau persis apa yang kamu inginkan ketika dunia mulai terasa tidak nyaman. Just do it! Tanpa harus menyulitkan orang lain. Kamu kuat! Amat kuat untuk menguatkan orang lain dan lelaki yang kamu cintai.
Diskusikan kepada pasangan agenda bulanan ini. Agar ketika waktu itu tiba ia tau menempatkan diri dan bersikap terhadapmu.

Dan kepada para lelaki, maafkan kami ketika sedang PMS atau Menstruasi. Bersabarlah, bersabarlah, bersabarlah~

Minggu, 17 Maret 2019

Kamu marah kepada saya karena sikap saya atau terbawa perasaan tidak sukamu kepada saya?

Inspired by Cak Nun, Gelandang di Kampung Sendiri (Dalam esai 'Lingsem').

Rabu, 06 Maret 2019

Tolong Bantu Aminkan

Aku ingin sebelum aku mati berkalang tanah, berteman cacing, dikoyak sepi.
Detik-detik waktuku diisi dengan mencintai ciptaan-Nya. Berbagi cinta sebanyak yang aku bisa, menebarkan bahagia dan kasih-Nya yang dititipkan padaku.

Aku merasa Tuhan amat mencintaiku. Untuk mensyukuri nikmat itu, semoga aku pun dapat membagikan sedikit dari banyak rezeki dari Tuhan ke sesama ciptaan-Nya.

Amin.

Minggu, 03 Maret 2019

Tuhan adalah dzat yang penuh cinta. Dan islam adalah bentuk dari kecintaanNya.

Aku heran dan patah hati. Melihat saudaraku hari ini, dengan dalih agama menyakiti saudara lainnya untuk kursi dan meja, untuk masa yang sementara, untuk perut yang sejengkal, untuk junjungan, untuk yang bukan siapa-siapa lisan menjadi pedang tajam, mengiris hati mengeluarkan darah, membanjiri akal, menenggelamkan kasih sayang.

Kamis, 21 Februari 2019

Prabangsa

Kulihat Prabangsa
Di berita, di kronologi sosial media, diskusi di mana saja

Prabangsa di suara-suara
Di mana-mana

Angkat tangan panjatkan doa
Prabangsa, Udin dan Kasshogi agar selalu ada bersuara

Menundukkan kepala kepada yang Esa agar peradaban melahirkan Prabangsa selanjutnya

Kiamat!
Mampus lah kita!
Mati nurani manusia!
Jika Prabangsa tak lagi ada
Semangatnya mati ditikam konglomerasi media
Deadline demi deadline
Serta kepedulian yang telah mati rasa

*KembaliWaras, 2019

Minggu, 20 Januari 2019

Remot TV

Aku beruntung
Dalam gamak
Dicintai
Dan opsi kau pergi di kemudian hari

Aku menorehkan dosa pada buku catatan amalku
Tanpa ralat

Saat tubuhku dan tubuhmu saling dekap
Hangat
Lengkap

Aku si perempuan dengan darah dialiri dosa-dosa

Bermunajat kepada Tuhan
Supaya kau lekas jadi pelengkap ranjangku
Dekap
Dan lelahku

Pelalawan, Februari 2018

Pernah

Lahan-lahan kesepian
Ditinggal petani ke perkotaan
Ditinggal anaknya petani
Ditinggal istri petani

Cacing gemuk menggoda gulma
Gulma resah

Dulu petak itu
Tanahnya bahagia
Diisi ketimun
Diisi cabai
Gulma
Dan cacing-cacing gemuk

2018

Sabtu, 12 Januari 2019

Tanpa Judul

Untuk 'maaf' yang  diciptakan sendiri atas kesalahan yang mulai dimaklumi
Dengan dalih pemakmuran.
Dimulailah alih opini dan maaf yang royal diberikan pada setiap situasi.
Walau mengencingi walau memberaki.
Narasi keterbelakangan digembar gemborkan kepada apa atau siapa yang menolak hendak dikangkangi.
Meski pelacur kami ogah kau tiduri. Bayaranmu hanya seperempat isi perut. Sementara keyakinan dan ruang hidup puas-puas kau gagahi.
Menolak kemajuan adalah kebodohan.
Ada yang bilang laju zaman tidak mungkin ditahan.
Sedianya ada kemungkinan bahwa penolakan hanya dilakukan oleh orang gila yang butuh perhatian.
Orang bodoh yang ingin pengakuan.
Maka biar kami jadi bodoh, jadi gila, jadi pohon atau jadi selangkangan saja.

Kamis, 10 Januari 2019

Aku Berani

Kita ini produk nekat. Coba berjudi di hadapan Tuhan entah setan.

Aku telah berani berdiri di depan segala kemungkinan-kemungkinan.

Entah besok, yang kusadari aku menyukaimu hari ini.

Januari,2019