Minggu, 24 Maret 2019

Ayo Putus!

Putus saja

Kepada nona. Mari kita putus saja. Biaya mencintaimu begitu mahal, sementara ongkosku tak cukup.

Aku hanya buruh korporat, gajiku hanya cukup membiayai pesta adat.
Ke mana akan dijemput uang untuk lamaran,perhiasan dan isi kamar?
Belum lagi mengongkosi gengsi di hadapan tetangga.

Tetamu harus dijamu, memanggil penghulu juga tak cukup dengan senyum dan terima kasih, kudu ada angka-angka. Kau pikir sepeda motornya tak butuh bensin? Ijab kabul di KUA orangtuamu tidak setuju. Yang ramai keluarga lah, bakal panas lah, sesak lah, ini lah, itu lah.

Jadi mari kita putus saja.

Senyummu begitu mewah, molek dan elegan. Sejenis kebutuhan tersier.
Sementara aku, oleh kebutuhan primer saja aku megap-megap.

Bilang pada orangtuamu, bukannya aku tidak berusaha, bukan pula karena kurang cintaku padamu. Tidak kurang dari bahasa 'seluruhnya' perasaan yang kumiliki ini kusuguhkan hanya untukmu.

Sekali lagi biaya legitimasi cinta di negeri ini begitu mahal.

Jadi mari kita putus saja.

Pekanbaru Maret,19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar