Kekasih
Ini adalah gerombolan aksara yang pertama kali kutulis tentangmu.
Manis.Sebab banyak gula dan taburan wijen.
Terima kasih telah mencintaiku, dan menggelar peluk yang menawarkan nyaman.
Sedari dulu, aku selalu mengagumi laki-laki sabar, dan sekarang aku memiliki satu.
Aku memenuhi janjiku kepadamu.
Tapi kau telah ingkar pada ucapanmu sebenarnya, kau menghapus bahasa bahwa kau takut membuat janji karena kemungkinan bakal kau ingkari.
Dan untuk pengingkaran itu aku bahagia.
Tepat saat kau memintaku untuk menunggumu, aku menuntut syarat agar kau sudi bertahan dengan segala polahku.
Kuanggap itu adalah kesediaanmu yang akan dan terus kau lakukan. Dan berfungsi ketika sikapku amat membingungkan, biasalah urusan datang bulan.
Permintaanku, kurangilah bersikap menyebalkan, terlebih ketika hormonku sedang tidak seimbang.
Kikislah sikap seolah-olah dan menguji emosiku. Kita sekiranya telah khatam bahwa aku selalu tidak akur dengan bahasa "sabar"
Untuk toleransi, kepercayaan, sikap bahwa kau menyayangiku aku banyak bersyukur atasnya.
Sayangku, pun aku mengusahakannya untukmu.
Aku berlatih menjadi dapur, menjadi ruang tamu, kamar tidur, buku-buku, dan ranjangmu. Tempat di mana kau nyaman di dekatnya. Aku berlatih menjadi rumah.
Panjang umur,
Semoga Tuhan mempermudah segala urusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar