foto : internet
Aku bangun pagi ini dengan perasaan asing, mungkin karena mimpi tadi malam.
Mimpi tentang kamu yang selalu cemburu dengan salah satu objek postingan di blog-ku ini.
perasaaan asing ini semakin menjalar, seperti slide tak kasat mata terus bergantian tentang kamu, bayangan kamu senyum, tawa, marah semua hal yang aku ciptakan dalam imajinasiku bahkan rajukmu yang tak pernah gagal membuatku berlatih bersabar,
Kamu dan senyummu, kamu dan rajuk yang menyebalkan. kita membayangkan bagaimana bila kita tinggal dalam satu rumah, menyapamu setiap pagi di ranjang yang sama, dan kamu selalu memaksa anak kita harus lebih banyak meyerupai kamu ketimbang aku,
Aku tidak cantik katamu
saat itu aku hanya tertawa, aku tau kamu hanya bercanda, atau mungkin aku memang menyerupai itik buruk rupa ? bagiku itik buruk rupa tidak masalah, kamu manusia asing terbaik yang menerima kekuranganku. apa saja.
Kekuranganku membuat kamu lelah. atau muak ? entahlah aku kurang tahu pastinya, aku juga sadar kekuranganku ini, aku risih sekaligus menikmatinya. bagaimana tidak, ini juga bagian dari kepribadianku, YANG MENYEBALKAN.
Kita bertengkar lalu muncul rasa hambar, kamu duluan yang memulainya. kemudian aku latah mengikutimu merasakan perasaan hambar pada hubungan kita. bukan pada RASAnya. semakin hari aku semakin muak, dan aku yang mengatakan aku tidak bisa lagi melanjutkan perjuangan sia-sia bahkan aku sendiri tidak tau akan dibayar mahal oleh waktu atau tidak.
Kita berada di perahu yang berbeda sekarang
Aku tidak lagi dinahkodai olehmu lagi sekarang, kita berpisah terapung-apung dilautan yang sepi. Aku sudah putuskan destinasiku sekarang, menuju sekolah di pulau berbukit.
Kamu ?
Mencari penumpang lainnya kah ?
Di kapal yanng berbeda pula kita tak saling menatap, apalagi untuk sapaan hangat, kita dua makhluk asing yang terasing.
Pada realitanya kita terpisah karena ego yang lebih menguasai serta sifat anak-anak yang membuat muak. Aku dan kamu sama-sama tau kita bisa saja bersikap dewasa, memaafkan setiap situasi yang tak diinginkan. sekali lagi ego lebih memiliki kedudukan yang tinggi.
Matahari sudah lebih tinggi dari saat aku terbangun dan menemukan perasaan asing dalam pikiranku. semakin tinggi semakin nyata aku rasakan bahwa aku Rindu.
nanti aku lanjutkan lagi tulisan ini ketika rindu itu datang lagi...
Sangat menyentuh mbak. Sama dengan perasaanku, kutemukan tulisan ini saat hatikupun juga .sedang merindu
BalasHapus