Untuk 'maaf' yang diciptakan sendiri atas kesalahan yang mulai dimaklumi
Dengan dalih pemakmuran.
Dimulailah alih opini dan maaf yang royal diberikan pada setiap situasi.
Walau mengencingi walau memberaki.
Narasi keterbelakangan digembar gemborkan kepada apa atau siapa yang menolak hendak dikangkangi.
Meski pelacur kami ogah kau tiduri. Bayaranmu hanya seperempat isi perut. Sementara keyakinan dan ruang hidup puas-puas kau gagahi.
Menolak kemajuan adalah kebodohan.
Ada yang bilang laju zaman tidak mungkin ditahan.
Sedianya ada kemungkinan bahwa penolakan hanya dilakukan oleh orang gila yang butuh perhatian.
Orang bodoh yang ingin pengakuan.
Maka biar kami jadi bodoh, jadi gila, jadi pohon atau jadi selangkangan saja.